Tan Malaka : “Revolusi” Timbul Dengan Sendirinya Sebagai Hasil Dari Berbagai Keadaan

Uncategorized

Jakarta 03/09/2025 Tan Malaka yang bernama lengkap Ibrahim S.Sultan Datuk “Tan” Malaka (2 Juni 1897 – 21 Februari 1949) adalah seorang Filsuf, Politik, Penulis, Pendiri Persatuan Perjuangan dan Partai Murba serta Pahlawan Nasional.

Di Era Milenial sekarang ini representasi politik seringkali hanya berhenti pada simbol bukan pada realitas. Banyak orang mengaku berbicara atas nama rakyat tetapi kehidupan sehari-hari mereka jauh dari kenyataab rakyat itu sendiri.

Mereka hidup dengan fasilitas , gaji besar, dan jaringan kuasa, sementara rakyat harus berjibaku dengan harga, ongkos sekolah, beras dan hutang harian.

Ketika jarak itu terlalu lebar, bagaimana mungkin mereka sungguh-sungguh memahami penderitaan yang ingin mereka wakili ?

Tan Malaka menegaskan bahwa kepentingan rakyat hanya bisa diperjuangkan oleh mereka yang benar-benar hidup bersama rakyat. Artinya, Pemimpin atau wakik rakyat tak cukup hanya pandai berpidato atau berdebat di Parlemen. Ia harus mengalami langsung denyut nadi kehidupan rakyat seperti : peluh dipabrik, kerja keras di sawah dan cemasnya orang tua mencari biaya sekolah anak.

Dari pengalaman riil itulah lahir empati sejati dan keputusan yang berpihak. Jika seorang Pemimpin tak pernah merasakan apa yang dirasakan rakyat, ia hanya melihat persoalan dari kejauhan, maka kebijakannya cenderung Teknokratis, hitungan diatas kertas tanpa menyentuh inti persoalan manusia.

Kepentingan rakyat pun akhirnya dikorbankan demi stabilitas elitr dan keuntungan kelompok. Disinilah jurang pemisah antara ” Yang Memerintah ” dan ” Yang Diperintah ” semakin menganga lebar.

pertanyaan yang harus kita renungkan, apakah saat ini bangsa ini benar-benar dipimpin oleh orang yang hidup seperti rakyat atau hanya oleh mereka yang pandai mengatas namakan rakyat ?

💥 Herry Yunus M. S.Sos 💥

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *